Muntilan, Rumah Romo Sandjaja Pr
Beberapa hari lalu, kami sekeluarga pergi ke Muntilan, lebih tepatnya di Sedan. Ada beberapa tempat yang kami datangi. Salah satunya rumah dengan cat tembok warna putih dan pintu warna hijau itu.
Rumah yang cukup bersejarah, karena seorang martir pribumi lahir di situ, yakni Romo Sandjaja Pr.
Saya jadi teringat sesuatu, dulu sewaktu sekolah dasar saat ikut rekoleksi misdinar, saya pernah dikasih pertanyaan oleh Romo Paroki.
Blio tanya, kamu tahu ceritanya Romo Sandjaja nggak?
Di situ, saya nggak bisa jawab. Malu rasanya. Setelah itu, saya langsung coba mencari tahu lewat Si Mbahkun.
Mbahkun hanya cerita, kalau Mbahkun masih bagian dari silsilah keluarga besar Romo Sandjaja. Makanya, Mbahkun nggak heran kalau nantinya bakalan ada orang yang mempertanyakan hal itu.
Berangkat dari rasa malu, akhirnya saya mulai mencoba mengenal kepribadian Romo Sandjaja, lewat beberapa cerita dari keluarga dan internet.
Tapi lambat laun, saya suka berpikir aneh. Misalnya begini, ada orang tuanya polisi, ada kemungkinan juga anaknya jadi polisi. Persoalan ini bisa saja berlaku ke pebisnis, yang kemungkinan sewaktu-waktu akan diteruskan oleh anaknya atau bahkan ke cucunya.
Sementara di keluarga besar saya, belum ada yang jadi Romo. Nah, kayaknya koq, nggak mungkin kalau saya yang "terpanggil".
Lha wong, kadang di tengah-tengah ibadah misa, saya malahan suka kepikiran mau makan apa pas nantinya sepulang dari gereja. Hadeh.
Gusti mboten sare, mung yen umat e wes ngelih ora nduwe tata blas. Sepurane, Gusti.
Sekedar info. Nantinya, cepat atau lambat, rumah itu akan dijadikan untuk tempat berdoa sekaligus tempat mengenang Romo Sandjaja.
Rumahnya agak di pinggir jalan. Lumayan luas untuk halaman parkirnya. Terus kalau sore menjelang malam hawanya tenang dan syahdu
Komentar
Posting Komentar