Kebiasaan Ayam, Mirip Semboyan Les Shadoks
Tepat (1/1/2023), saya mampir ke rumah si mbah. Kebetulan menghabiskan waktu setengah hari di sana.
Cukup banyak kegiatan yang saya telateni di rumah si mbah. Seperti menimba air sumur, melamun, menonton TV, dan berujung memperhatikan tingkah ayam.
Selama memperhatikan tingkah ayam, yang kurang-lebih dua jam. Sekejap kemudian, saya langsung teringat Les Shadoks (animasi kartun, karya Jacques Rouxel).
![]() |
Sumber Foto: Le Dauphine |
Lebih lanjut, Shadoks berasalan, lebih baik terus memompa meski ia tahu bahwa ini tidak akan ada hasilnya. Sebab, dengan ia memompa terus menerus, setidaknya tidak akan ada resiko buruk lainnya.
Bagi saya, semboyan Shadoks ini terdengar ndagel. Karena seperti memelesetkan maksud dari "cogito, ergo sum" yang artinya, "aku berpikir, maka aku ada".
Jadi, Shadoks beranggapan, jika yang membuat kita itu 'ada' sebenarnya bukanlah berpikir, akan tetapi kegiatan atau rutinitias kita sehari-hari
![]() |
Sumber Foto: Pribadi |
Maka, meski ayam ini berkokok tidak mengubah apa-apa, bahkan tidak pernah membangunkan orang satu pun. Sepertinya, tidak apa-apa untuknya.
"Yang terpenting, dia musti terus berkokok, karena dengan berkokok, paling tidak, dia ada."
Saya menduga, ayam ini menyibukkan diri dengan terus berkokok setiap harinya, kemungkinan hanya karena ingin menyampingkan imajinasinya saja. Yakni, imajinasi akan penyembelihan.
Sebab, laki-laki gondrong asal Bandung, Syarif Maulana pernah menyampaikan, dengan kita bekerja (atau berkegiatan) adalah cara menjauhkan pemikiran kita dari bayangan kematian.
Oleh karena itu, Shadoks menyatakan: berkat ketekunan terus menerus melakukan hal yang tiada artinya, bisa jadi muncul sesuatu. Begitu pula sebaliknya.
Demikian hasil pengamatan absurd saya mengenai ayam yang nakal dan suka buang tai sembarangan.
Selayaknya mendiang Ki Slamet Gundono (dalang wayang suket), yang belajar kehidupan dari rumput. Ia mengungkap bahwa: hiduplah seperti rumput, yang terus tumbuh. Karena rumput tidak butuh banyak air dan sinar matahari. Namun, dapat terus tumbuh.
Sementara, dalam PutCast di YouTube Mojok, Kukuh Prasetya (Kudamai) sempat menyatakan, jika dirinya tidak ingin berubah, tetapi ingin berkembang.
Maka di tahun ini, mari mobat-mabit, tumbuh, dan berkembang meski tidak tahu untuk apa. Sebab, hidup ini terlalu blakekok tuk diisi banyak rencana.
Selamat menghayati tahun 2023, kawan.
"Semoga isu resesi hanyalah, yang hanyalah..."
Komentar
Posting Komentar